Selamat datang di bedah-mulut RSSA malang. kami akan berusaha memberikan informasi yang seakurat mungkin untuk membantu memecahkan masalah anda tentang kesehatan gigi dan mulut.

Cari Blog Ini

Kamis, 27 Mei 2010

lowongan

Dibutuhkan Perawat Gigi profesional  untuk berkerja di RSSA malang sebagai tenaga kontrak dengan syarat:
1. sehat jasmani dan rohani.
2. lulusan DIII kesehatan gigi.
3. menpunyai SIPG
4. di nyatakan lulus dalam ujian tenaga kontrak RSSA Malang.
5. mampu berkerja team work
6. lamaran ditulis tangan disertai matrai dan diserahkan sendiri dibagian kepegawaian RSSA malang pada jam  kerja.

Jumat, 21 Mei 2010

KARIES GIGI



Karies Dentis
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email, dentin dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan disebabkan aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapt diragikan. Ditandai demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya.1 Di negara-negara industri, prevalensi anak-anak yang menderita menderita karies dentis adalah sekitar 80% dari populasi. Sedangkan pada negara-negara berkembang jumlahnya lebih tinggi.2
Berdasarkan morfologinya, karies dibagi menjadi:
  1. Karies pit dan fisur
Karies pit dan fisur tipe primer terbentuk di permukaan oklusal molar dan premolar, permukaan bukal dan lingual molar dan permukaan lingual insisivus maksila. Pit dan fisur yang berdinding tinggi an terjal serta berdasar sempit paling rentan terhadap karies. Pit dan fisur kadang dianggap kelainan perkembangan terutama karena email pada tempat yang dalam sering sangat tipis, bahakan terkadang tidak ada sehingga dentin terpapr. Pit dan fisur pada proses awal karies tampakcoklat atau hitam, terasa agak lembut. Email yang berbataan dengan pit dan fisur tersebut mungkin terlihat opak putih kebiruan karena proses di bawahnya. Proses ini terjadi melali penyebaran lateral karies pada batas dentin dan email, sehingga dapat terbentuk lubang yang bear di bawah email.1,2
  1. Karies permukaan halus
Timbul pada permukaan proksimal gigi an sepertiga gingival permukaan bukal dan lingual. Biasanya diawali dengan timbulnya plak. Biasanya timbul tepat di bawah titik kontak dan awalnya tampak opaksitas putih samar pada email tanpa diskontinuitas permukaan email. Tempat putih kapur ini kemudian menjadi agak kasar karena dekalsifikasi superficial. Dengan penetrasi karies ke email, email di sekitar lesi menjadi puith kebiruan.1,2
  1. Karies akar atau karies sementum
Terdapat pada permukaan bukal, lingual atau labial dan berbentuk bulan sabit. Bermula sebagai daerah putih agak kasar yang kemudian berlubang. 1
  1. Karies email linier 1
Berdasarkan dinamikanya, karies dibagi menjadi :
  1. Karies insipien
Yaitu timbulnya area dekalsifikasi di bawah plak gigi yang mirip dengan permukaan kapur yang licin. 1
  1. Karies rampan
Adalah kerusakan bebrapa gigi secara cepat dan biasanya melibatkan permukaan gigi yang biasanya bebas karies. Terutama dijumpai pada gigi susu bayi yang selalu menghisap dot bergula, juga dapat dijumpai pada remaja yang sering makan kudapan kariogenik dan minuman manis. 1,2
  1. Karies terhenti
Suatu lesi yang tidak berkembang
  1. Karies sekunder
  2. Karies radiasi 1
Karies botol
Bottle karies merupakan bentuk dari karies dental rampan dengan penyebab yang spesifik. Pada banyak kasus, bottle karies banyak terjadi pada anak-anak yang mempunyai riwayat sering minum susu dengan dot pada saat tidur atau bahan bahan lain yang mengandung gula. Selain itu bottle karies juga berhubungan dengan pemanjangan waktu pemberian makanan bayi atau pada anak-anak yang sering mengkonsumsi madu, gula, dan sirup. 1,2,3
Prevalensi karies botol ini pada populasi anak-anak di Amerika adalah sekitar 12%, sedangkan pada populasi anak-anak di Kanada mencapai 84%. 2 Pada Negara-negara berkembang, prevalensi terjadinya karies botol berkisar antara 1-12%. Tetapi pada populasi di negara berkembang yang lingkungannya jelek, prevalensinya meningkat mencapai 70% dari populasi. 3
Diagnosis dan karakteristik karies botol
Diagnosis dari karies botol ini dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesa dapat diperoleh bahwa anak-anak tersebut mempunyai riwayat sering minum susu dengan dot pada saat tidur atau bahan bahan lain yang mengandung gula, pemanjangan waktu pemberian makanan bayi atau sering mengkonsumsi madu, gula, dan sirup.2
Pada pemerikasaan fisik didapatkan karies dentis yaitu berupa kerusakan pada gigi atas(maxillar) anterior, terutama pada gigi incisivus. 2,3 Pada sebagian besar anak-anak tersebut terdapat lingkaran warna putih atau coklat gelap yang melingkari leher gigi incisivus atas selama 20 bulan. Jika kebiasaan tersebut diperpanjang, maka bentuk karies fasiolingual gigi incisivus maxilar akan menyebabkan kerusakan pada gigi kaninus atas, dan juga premolar satu dan dua. Gigi bawah (mandibula) jarana terjadi proses karies, munggkin karena lidah bayi menutupi gigi bawah saat menghisap, sehingga gigi bawah sedikit terekposur bahan-bahan kariogenik. 2
Sedangkan untuk pemerikasaan penunjang, dapat dilakukan dengan pemeriksaan sinar X.3
Daftar Pustaka
  1. Mansjoer A et al. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. Jakarta.2001
  2. Milnes A.R Description and epidemiology of nursing Caries. (www.healthopedia.com/baby-bottle-tooth-decay, diakses tanggal 2 oktober 2006)